5 Rumus Fisika yang Mengandung Pesan Kehidupan
Apa yang ada di pikiranmu ketika mendengar kata FISIKA?
Susah? Gampang? Susah-susah gampang? Atau gampang-gampang susah? Ribet? Atau ......
Dulu - saya masih berseragam putih abu-abu. Saya merasa fisika itu adalah pelajaran yang paling susah (nomor duanya adalah sejarah). Bagaimana tidak, fisika merupakan satu-satunya pelajaran yang di setiap ulangannya tidak ada siswa yang pernah mendapatkan nilai sempurna, 100. Perolehan nilai ulangan fisika saya paling tinggi itu 60, yah itu sudah sangat tinggi yang bisa saya capai. Entah di mana sulitnya.
Fisika merupakan cabang ilmu dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Ada juga yang mengartikan fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang materi dan interaksinya di alam semesta. (sumber)
Sebagian besar siswa (red: teman-teman saya) tidak menyukai fisika seperti halnya matematika. Fisika memang erat kaitannya dengan matematika. Matematika adalah salah satu alat bantu dalam mempelajari fisika. Kedekatan mereka yang mungkin membuat sebagian besar orang tidak menyukainya. Banyak perhitungan dalam fisika terkadang menyulitkan. Menurut saya, sebenarnya kami bukan "benar-benar" tidak suka, hanya saja sulit untuk mengerti. Padahal, fisika bukanlah matematika, mereka hanya teman dekat. Tapi jangankan perhitungan matematika yang ada dalam fisika, konsepnya saja sering kali membingungkan.
Namun, tanpa
disadari banyak kegiatan fisika yang terjadi dalam kehidupan
sehari-sehari kita. Seperti ketika kita menggas atau mengerem kendaraan,
mendorong meja, atau ketika kita menggunakan alat-alat elektronik. Ternyata fisika itu "dekat"! Tapi kenapa sulit?
Kata salah seorang guru, "Ada dua cara untuk menaklukkan pelajaran yang sulit. Pertama, anggaplah pelajaran itu sebagai sahabat, dekati dan berusahalah cari tahu tentangnya, sehingga kamu benar-benar tahu kelemahannya. Kedua, anggaplah ia sebagai musuh, musuh yang sekuat mungkin harus kamu kalahkan".
Dan apa yang terjadi selanjutnya? Saya bertekad menaklukkan pelajaran yang paling "susah" menurut saya. Kali ini saya memilih cara yang pertama, saya menjadikannya sebagai sahabat. Dengan percaya diri, saya mendaftarkan diri menjadi salah satu mahasiswi jurusan fisika di salah satu kampus yang jaraknya berkilo meter dari rumah saya.
Dulu - saya masih berseragam putih abu-abu. Saya merasa fisika itu adalah pelajaran yang paling susah (nomor duanya adalah sejarah). Bagaimana tidak, fisika merupakan satu-satunya pelajaran yang di setiap ulangannya tidak ada siswa yang pernah mendapatkan nilai sempurna, 100. Perolehan nilai ulangan fisika saya paling tinggi itu 60, yah itu sudah sangat tinggi yang bisa saya capai. Entah di mana sulitnya.
Fisika merupakan cabang ilmu dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Ada juga yang mengartikan fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang materi dan interaksinya di alam semesta. (sumber)
Sebagian besar siswa (red: teman-teman saya) tidak menyukai fisika seperti halnya matematika. Fisika memang erat kaitannya dengan matematika. Matematika adalah salah satu alat bantu dalam mempelajari fisika. Kedekatan mereka yang mungkin membuat sebagian besar orang tidak menyukainya. Banyak perhitungan dalam fisika terkadang menyulitkan. Menurut saya, sebenarnya kami bukan "benar-benar" tidak suka, hanya saja sulit untuk mengerti. Padahal, fisika bukanlah matematika, mereka hanya teman dekat. Tapi jangankan perhitungan matematika yang ada dalam fisika, konsepnya saja sering kali membingungkan.
Sumber: sinaufisika(dot)com |
Kata salah seorang guru, "Ada dua cara untuk menaklukkan pelajaran yang sulit. Pertama, anggaplah pelajaran itu sebagai sahabat, dekati dan berusahalah cari tahu tentangnya, sehingga kamu benar-benar tahu kelemahannya. Kedua, anggaplah ia sebagai musuh, musuh yang sekuat mungkin harus kamu kalahkan".
Dan apa yang terjadi selanjutnya? Saya bertekad menaklukkan pelajaran yang paling "susah" menurut saya. Kali ini saya memilih cara yang pertama, saya menjadikannya sebagai sahabat. Dengan percaya diri, saya mendaftarkan diri menjadi salah satu mahasiswi jurusan fisika di salah satu kampus yang jaraknya berkilo meter dari rumah saya.
Seiring berjalannya waktu, saya mulai mengerti apa yang diajarkan guru-guru fisika semasa sekolah. Tak disangka, fisika yang semasa SMA itu saya anggap susah, lambat laun menjadi tak sesusah kelihatannya, mungkin kami mulai berteman. Saya dan Fisika.
Ada perasaan menyesal, mengapa saya baru paham sekarang, tidak dulu ketika saya masih harus ulangan fisika di sekolah. Seandainya keadaannya seperti ini semasa sekolah, mungkin nilai tetinggi saya tak hanya 60 dan nilai fisika saya tidak akan menjadi nilai terendah di deretan nilai mata pelajaran pada ijazah SMA. Tapi itu tidak mungkin.....
Sama halnya saya merasa pelajaran SD itu sangat mudah ketika saya sudah SMP, dan pelajaran SMP itu menjadi mudah ketika saya sudah SMA. Dan betapa pelajaran kelas I SD itu saaaaangaaat mudah untuk usia saya yang sekarang.
Benarlah kata salah seorang dosen saya, "Ikuti saja apa yang diajarkan, catat yang apa yang menurut kamu penting. Jika tak bisa membedakan yang mana yang penting atau tidak, catatlah semuanya. Suatu saat kamu akan membuka kembali catatan itu. Dan saat itulah kamu akan paham!"
Dosen yang sama juga pernah berkata, "Apa yang kau pelajari hari ini, tak mesti kau pahami hari ini juga!"
Saya sangat ingat begitu susahnya kami sekelas memahami mata kuliah fisika kuantum, sampai seorang dosen berkata demikian. Dan betapa bangganya saya, melihat dosen yang tak menuntut supaya seluruh dari kami paham, namun tetap memotivasi kami agar terus berusaha mengerti.
Sekarang - Sejarah berhasil mengungguli sebagai predikat pelajaran "tersulit" bagi saya. Dan sekarang, saya suka fisika. Tapi saya lebih suka pelajaran-pelajaran di balik ilmu ilmiah itu. Yah... sekali lagi saya dibuat kagum oleh seorang dosen. Lain halnya dengan dosen sebelumnya, dosen kali ini menggaungkan kepada kami kalimat yang membuat kami, khususnya saya bertambah semangat mempelajari fisika.
"Fisika adalah jalan mengenal Sang Pencipta".
Kalimat sederhana namun memiliki arti yang dalam, menurut saya.
Saat itu, mata kuliah fisika dasar, kami belajar mengenai Tata Surya.
Betapa kuasanya Sang Pencipta menjadikan langit, bumi, dan alam
sekitarnya. Begitu hebatnya Sang Pencipta menjadikan planet-planet yang
beredar pada masing-masing orbitnya. Dan begitu kecilnya kita, yang ada
di satu titik di permukaan bumi dibanding dengan alam semesta. Tuhan
yang Maha Besar, Tuhan yang Maha Kuasa, dan Tuhan Yang Serba bisa,
Dialah Allah SWT. Mungkin di
sini letak nilai plus belajar ilmu ilmiah di perguruan tinggi Islam,
beberapa dosen selalu mengaitkan ilmu alam terhadap kaitannya dengan
ilmu Tuhan.
"Fisika menuntun agar selalu bersyukur".
Sumber: klikgeografi |
Please, corect me if I'm wrong! #CMIIW
Pertama, Hukum I Newton
Hukum I Newton atau dikenal dengan hukum kelembaman berbunyi:
"Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol dan tidak
ada gaya yang bekerja pada benda tersebut, maka benda akan diam atau
bergerak lurus beraturan"
F = 0
Sederhananya, suatu benda yang diam akan terus diam, dan suatu benda yang bergerak
akan terus bergerak lurus beraturan, kecuali jika ada gaya lain yang
mempengaruhi.
Ketika kita ingin mengejar suatu impian, jika kita hanya berdiam diri, ya kita akan tetap diam dan impian itu tidak akan terwujud. Sebaliknya jika kita tergerak untuk berusaha, maka kita akan terus berusaha sampai terwujudnya mimpi kita. Gaya lain dapat saja mempengaruhi, bisa berupa dorongan atau hambatan. Coba lihat gambar berikut!
Sumber: pustakafisika |
Misalnya gaya hambat adalah rintangan dan gaya dorong adalah semangat. Maka, jika terdapat gaya hambatan maka kita harus memberikan gaya dorongan yang lebih besar. Jika ada gaya berat maka kita harus memperbesar gaya angkat, hingga impian kita dapat terwujud.
Kedua, Hukum III Newton
Hukum III Newton mengatakan bahwa gaya aksi sama dengan gaya reaksi.
Faksi = - Freaksi
Apa yang kita tanam, begitulah yang akan kita tuai. Apa yang kita beri, itu pula yang akan kita terima. Artinya jika kita berbuat baik maka kita akan memperoleh kebaikan, sebaliknya jika kita berbuat hal buruk maka kita akan memperoeh keburukan.
Bagaimana jika orang yang berbuat buruk tapi memperoleh kebaikan? Itu artinya Tuhan masih sayang, sudah sepantasnya orang itu bersyukur. Dan bagaimana pula jika sudah berbuat baik tapi selalu saja dapatkan hal-hal yang buruk? Mungkin kebaikannya yang "kurang baik", maka teruslah memperbaiki diri #introspeksi.
Orang bijak berkata, "Berbaik sangkalah kepada Tuhan, maka semua akan jadi lebih baik!" Insya Allah ...
Ketiga, Kuat Arus Listrik
Kuat arus adalah muatan yang mengalir tiap satuan detik.
I = Q/ t
Pelajaran apa yang saya peroleh dari rumus ini? Saya menyadari kekuatan diri merupakan muatan-muatan semangat setiap waktu yang diberikan oleh orang-orang kita sayangi. Makin besar muatan semangat itu mengalir semakin besar pula kekuatan itu. Pernah nonton drama di sinetron, yang jagoan "selalu" menang di akhir karena tranfer semangat dari teman baik, sahabat, atau keluarganya? Nah, begitulah peran muatan semangat yang berbanding lurus dengan kekuatan diri.
Keempat, Keuntungan Mekanis Katrol
Keuntungan Mekanis = Gaya Berat/ Kuasa
atau
KM = w/ F
Sumber: fisikazone(dot)com |
Keuntungan Mekanis katrol tunggal tetap = 1
Keuntungan Mekanis katrol tunggal bergerak = 2
Keuntungan Mekanis katrol majemuk = jumlah kabel
Artinya, kalo kita sendirian dan tetap diam maka kita cuma dapat keuntungan 1 point. Tapi kalau kita sudah bergerak (a.k.a berusaha) maka kita akan dapat 2 point. Nah, kalau bergerak dan bekerja sama? Ibaratkan saja katrol majemuk, maka kekuatan kita sebanyak gandengan tangan-tangan orang yang bekerjasama. Pantaslah ada pepatah bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.
Kelima, Tekanan
Tekanan adalah gaya tekan per satuan luas bidang tekan. Tekanan dalam fisika dapat dirumuskan:
P = F/ A
Nah pelajaran kali ini mungkin sudah sering kamu baca di profil-profil BBM bahwa tekanan berbanding lurus dengan gaya. Artinya jika hidupmu banyak tekanan mungkin kamu kebanyakan gaya. #UPpss
Sumber: aksaraalam(dot)com |
Nah... itulah beberapa hikmah pelajaran yang saya peroleh dari belajar fisika versi saya berdasarkan ensiklopedi suka-suka. Eh betewe pelajaran apa yang kamu paling kamu suka? Apa alasannya? Boleh dong berbagi cerita di kolom komentar :)
sumber :http://kktsr.blogspot.co.id/2015/09/5-rumus-fisika-yang-mengandung-pesan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar